SEJARAH

27 0

Dimasa Indonesia dalam masa penjajahan Jepang sekirtar tahun 491 Masehi, para pejuang islam dari daerah Banten banyak yang melarikan diri ke daerah Kabupaten Majalengka. Dikabarkan datanglah salah seorang pejuang islam dari Banten yang bernama K.H. Tubagus Bunyamin ke tempat wilayah Kabupaten Majalengka ,Beliau datang ke daerah Kawungluwuk yang akhirnya namanya berubah menjadi Kawunggirang.
Menurut hikayat K.H. Tubagus Bunyamin adalah seorang keturunan Sultan Hasanudin yang ke 17 atau keturunan Nabi Muhammad SAW yang ke 35. Beliau datang ke tempat tersebut selain menjauhi ancaman penjajah sekaligus tujuan pokoknya yaitu menyebarkan agama Islam dimana pada saat itu di tempat tersebut penghuninya sebagian besar menganut agama Hindu dan Budha.
Di tempat itu akhirnya beliau berganti nama menjadi K.H. Tubagus Kacung. Beliau berganti nama agar tidak diketahui dan tidak ditangkap oleh penjajah. Di tempat ini Beliau memperistrikan salah seorang putrid dari Kiai Kayun dari Talaga Manggung. K.H. Tubagus Kacung memperoleh seorang anak yang diberi nama Tubagus Soleh. Tubagus Soleh sejak dari kecil mempunyai bakat pemberani didalam membela hak dan kebenaran, sehingga setelah menginjak usia dewasa Beliau mendirikan pesantren sebagai kelanjutan perjuangan orang tuanya dan anak bangsa ini.
Tempat pesantren yang didirikannya itu sekarang menjadi kampong Pasantren yang termasuk wilayah Kertabasuki dan merupakan perbatasan dengan Desa Kawunggirang.
Setelah beliau berumah tangga Beliau dikaruniai 3 orang anak yaitu Munara,Munari dan Munirah. Kepesatan dan kemajuan pesantren yang dipimpin oleh Tubagus Soleh sangat maju keadaannya sehingga para pemeluk agama Hindu dan Budha banyak yang tertarik masuk Islam atas kesabaran,ketabahan dan kesadaran Beliau didalam tatacara menyebarkan agama Islam sehingga bukan hanya penduduk setempat yang memeluk agama Islam bahkan dari luar daerah pun banyak yang memeluk agama Islam dan menetap di Tempat tersebut. Dan makin lama tempat tersebut menjadi tempat yang ramai dan dihuni orang yang penuh rasa kegairahan dan kebahagiaan.
Lama kelamaan Pesantren itu didengar oleh penyebar agama Islam dari Cirebon Konon katanya salah seorang penyebar agama Islam dari Cirebon itu bernama K.H. Abu Bakar salah seorang putra Dnaya Kamiran atau cucu dari Syech Syarif Hidayatullah. K.H.Abu Bkar datang ke Pesantren sambil membawa dagangan dan juga tujuan pokoknya membantu kepesatan agama Islam yang sedang dirintis oleh Tubagus Soleh, yang akhirnya kepesatan, keramaian, dan kemajuan di pesantren tersebut semakin maju keadaannya.
Akhirnya K.H. Abu Bakar dipunduh mantu oleh Tubagus Soleh Beliau di tikahkan dengan Putri bungsunya yaitu Siti Tubagus Munirah. Berhubung didaerah itu makin hari makin banyak penghuninya dan ramai,akhirnya Tubagus Soleh merintis pemerintahan yang dipimpin oleh K.H. Abu Bakar dan tempat tersebut diberi nama KERTABASUKI .
KERTA artinya Ramai, subur ,maju dan makmur.
BASUKI artinya Sehat walafiat.
Beliau mengharapkan Rakyat Kertabasuki ini selalu sehat walafiat tanahnya subur makmur suasananya ramai juga maju dalam berbagai bidang baik bidang agama maupun bidang kediniawian.
Setelah K.H. Abu Bakar wafat tampuk kepemimpinan digantikan oleh putranya yang ke 6 yaitu Abdul Syukur. Abdul Syukur kemudian menikah dengan Nyimas Surmini
Setelah Abdul Syukur wafat, roda pemerintahan digantikan oleh anaknya yang ke 6 yaitu Pringgawinata.
Pada tahun tersebut mulai ada peraturan yang disesuaikan dengan UUD 45 tentang jabatan Kuwu, maka dengan adanya peraturan tersebut dan Pringgawinata telah lanjut usia maka Beliau mengundurkan diri dari kepemimpinan Kuwu Desa Kertabasuki.

Setelah pengunduran diri Pringgawinata dari tampuk kepemimpinan ,pelaksanaan Demokrasi pada tahun 1953 mulai diterapkan di Desa Kertabasukiu dimana Kuwu dipilih langsung oleh Rakyat desa setempat dan kandidat pada waktu itu adalah :
1. Emon Abdurahman putra ke 3 dari Pringgawinata
2. Daromi masih keturunan dari Tubagus Soleh.
Hasail dari pemungutan suara tersebut suara terbanyak dimenangkan oleh Emon Abdurahman, kepemimpinan beliau sampai tahun1963.
Pada saat kepemimpinan kuwu Emon, Beliau mengangkat Pamong Desa Yaitu
Juru Tulis : Tirta
Raksabumi : Uhang
Ngalambang : Yahya
Modin : Endun
Ucap Gawe : Sapnah
Ruran 1,2 dan 3 : Jaruki,Muhtar dan Markusa
Akhirnya masa jabatan kuwu Emon habis kemudian diadakan lagi pemilihan Kuwu di Desa Kertabasukiini yang pada waktu itu kandidat calaon adalah Aleh Sholeh Syakur putre ke 8 dari Pringgawinta atau adik kandung Emon Abdurahman.
Pada waktu itu ada 3 calon Kuwu Diantaranya :
1. Aleh Sholeh Syakur
2. H Zaenudin
3. Iming
Pemilihan dimenangkan oleh Aleh Sholeh Syakur, Beliau memimpin desa kertabasuki sampai dengan akhir tahun 1979.
Kepemimpinan Kuwu Aleh mengangkat pamong desa sebagai berikut :
Juru Tulis : Tirta dan diganti oleh Oon Sahreoni
Raksabumi : Abdul Halim
Ngalambang : Yahya Iyod
Modin : Endun
Ngabihi : Sapnah
Rurah 1 dan 2 : Jaruki dan Markusa
Pemerintahan Desa Kertabsuki dari tahun 1980 sampai dengan 1989 dipimpin oleh Yunus yang pada waktu itu bertanding dengan Abdul Halim yang pada akhirnya dimenangkan oleh Yunus.
Kuwu Yunus mengangkat pamong Desa sebagai berikut :
Juru Tulis : Oon Sahroni
Raksabumi : Ajib Nurzaman
Ngalambang : Kusna
Kapala : Madroni
Modin : Yahya
Ngabihi/Ngucap gawe : Aden Abdurohman
Rurah 1,2 dan 3 : Sihran,Markusadan Abdul Hakim yang kemudian diganti
Kan oleh K. Lukman

Desa Kertabasuki mengalami masa transisi setelah habis masa jabatan Kuwu Yunus, kemudian muncul kandidat kepala Desa yaitu
1. Abdul Halim putra ke 9 dari Pringgawinata
2. Ajib Nurzaman
3. Eman Sulaeman
Pada saat itu pemilihan dimenangkan oleh Ajib Nurzaman sampai dengan tahun 1999. Beliau mengangkat pamong desa pada masa pemerintahanyya sebagai berikut :
Juru Tulis : Abdul Halim yang kemudian digantikan oleh Asep Pepi L
Raksabumi : Lukman Kemudian digantikan oleh Toto
Ngalambang : Kusna
Kapala : Madroni kemudian diganti oleh Udi kemudian diganti lagi oleh Kabul Ismail
Ngabihi/Ngucap gawe : Aden kemudian diganti oleh Ipin
Rurah 1,2 dan 3 : Iwan Sutarwan,Harun dan Amrun yang kemudian diganti oleh Kasanudin.
Pada Tahun 1999 sampai dengan tahun 2010 Kepala Desa dipimpin oleh H.A.Moch Abbas yang pada saat itu bertanding dengan Sdr Tari.
Pada Masa pemerintahanyya Beliau mengangkat Pamong Desa Yaitu :
Juru Tulis : A Soleh Idrus
Raksabumi : Abdul Halim kemudian digantikan oleh M Rahmat
Ngalambang : Hadid
Kapala : Moh Yusuf yang kemudian digantikan oleh Iwan Sutarwan
Ngabihi/Ngucap gawe : Linda Hidayah
Modin : Hapid Kemudian diganti oleh Sanudin
Rurah 1,2 dan 3 : Kasanudin,Harun dan Enda Suhenda.
Pada Bulan Maret 2010 Diadakan lagi pemilihan Kepala Desa yang pada waktu itu kandidatnya adalah :
1. Hilmanudin Putra ke 6 dari Aleh Sholeh Syakur
2. Drs. Ahmad Gozali
Pada waktu itu pemilihan dimenangkan oleh Hilmanudin yang memegang jabatan dari tahun 2010 sampai dengan sekarang .

0 Komentar

PEMERINTAH DESA KERTABASUKI

Jl. Pasukan Sindangkasih No. 46 Desa Kertabasuki-Maja 45461

[email protected]

Ikuti Kami
Kategori Berita
Link Terkait

© Pemerintah Desa Kertabasuki. All Rights Reserved. Powered by easydes.id

Design by HTML Codex

Hubungi kami